Saturday, May 07, 2005

Ketemu TorSud

Kemaren gw ketemu (lagi) dengan Tora Sudiro. Gak Cuma ibu-ibu dan cewe2 ABG saja yang mengakui kalau Tora itu ganteng. Gw sebagai cowok tulen, juga mengakuinya. Hehe.

Gw senang, karena dia termasuk artis yang gak belagu. Gokil, dan asyik banget orangnya. Kebetulan kemaren ada acara di Boutique Café, Plaza Senayan. Acaranya launching buku Bunda gitu deh.

Singkat cerita, gw bersama beberapa wartawan + infotainment mewawancarai Tora. Kita pun asyik bertanya, sahut-menyahut. Hingga :

Gw : Tor, Tor, ada proyek film lagi gak?
Tora : Oh, ada gue mau dikontrak eksklusif sama Vivid.
Gw : Oke....terus... lho..kok…Viv…???===> baru nyadar.
Wartawan lainnya + Tora : Wakakakaka (tertawa semua).
Gw : …..(bingung, mencoba ikut tertawa). Ooh sialan, gw dikerjain ya…
Tora : hehehe, gak-gak bos. Belum ada film lagi kok!

Huhu. Bego. Gw yang tiap hari kerjaanya liat bokep kok ya bisa lupa sama Vivid. Kalo loe belum tau, Vivid, kepanjangannya Vivid Interactive itu salah satu perusahaan porno terbesar di Amerika. Ya begitulah kocak dan gokilnya Tora.

Ngomongin soal perbuatan bodoh, gw jadi inget Ja Rule. Itu si penyanyi rap/hip-hop dari Amrik yang sempat konser disni beberapa waktu lalu.
Ini terjadi ketika gw sedang menghadiri press conference Ja Rule di Hotel Borobudur, Jakarta. Ruangannya gw agak lupa. Tapi gede banget, dan wartawan yang dateng juga banyak banget. MAklum, itu saatnya ngambil id card.

Singkat cerita, wartawan diperbolehkan mengajukan pertanyaan. Tapi, waktu itu, yg nanya wartawan2 radio gitu. Yang sok-sok hip-hop. Gayanya aja yang sok keren, tapi pertanyaannya gak ada isinya alias kosong. Ada yang nyapa Ja Rule dengan sapaan khas rapper gitu.
“yo wussup dough?”
“I’m just chillin here doh,”
“how is it going doh?”
“im cool, doh!”
dst2 (gw lupa).

Aslinya gw males nanya. Soalnya, gw gak gitu pede ngomong di public. Suka deg-degan gitu. Apalagi, semuanya nanya pake bahasa Inggris. Sementara Inggris gw belepotan. Apalagi nanya ma orang bule langsung, Ja Rule lagi!
Tapi, karena waktu itu gw belum dapet angle, akhirnya gw pun memberanikan diri, bermodalkan coretan pertanyaan di notes.

MC : Oke, ini pertanyaan terakhir. Silakan mas, nama dan medianya.
Gw : Hello, saya Dan dari JP, karena saya orang Jawa, jadi saya nanya pake bahasa Indonesia saja. (gak nyambung gara2 nervous, huhu).

Dan ketika itulah, tiba-tiba si Ja Rule menyapa gw :

Ja Rule : Yo, wussup dough!
Gw : ….(langsung blank dan speechless), ee…yo.. sup sup (yes, gw dengan begonya mengucapkan kata2 itu, yang bila di pronounce-kan berbunyi “sap-sap”).
Satu ruangan : HUAWHUAHHAUHAUHAHUA.
Gw : ….(langsung salting). Okeh, ehm, saya mau nanya masalah bla..bla..bla..

Huhu. Asli, waktu itu gw sedikit tengsin. Malu-maluin ajah. Hehe. Apalagi, pas pulang anak-anak wartawan lain pada ngejekin gitu,
“wei sap-sap, tungguin dong!”
“sap-sap, sap-sap, sap-sap!!!”
“huahuahua, sap-sap!”

huhu. Parah.

Damn, I’m Sick Again

Cuaca Jakarta belakangan ini kurang begitu enak. Suka berubah-ubah. Dari panas buanget, jadi hujan dueres. Karena itu, banyak orang sakit. Si Resty, sakit. Mas Adrie, juga barusan 2 hari terkapas. Kali ini giliran gw yang meriang.

Sebenarnya, itu nggak jadi masalah asalkan bisa jaga kondisi badan. Nah, belakangan gw kecapekan. Liputan pulang malem, pagi berangkat lagi. Ngerokok kenceng banget. Akhirnya, ambruklah gw. Larinya langsung ke batuk dan sakit tenggorokan.

Hiks. Alhasil, waktu ngliput di VJ Hunt kemaren, gw cuma jongkok menyender di tembok, gak semangat. Abis, badan gw meriang crot. Cewek2 cakep pun bagaikan angin lalu. Huhu.

Trust me, sakit ketika loe ngekos adalah hal terakhir yang loe inginkan. Gak enak banget bo’. Gak ada yg ngurusin. Misalnya masalah makan, atau pas kepengin minum yang anget2. Menderita lah pokoknya. Yang loe bisa lakuin Cuma tiduran, dan berharap sakit ini cepat pergi. Hiks.

Ohya, btw gw kemarin dapet tawaran bantuin temen ngebuat buku. Bukunya sendiri kemungkinan akan diterbitkan oleh penerbit yang juga menggarap Kambing Jantan, bukunya si Raditya Dika.

Tapi tawarannya belum gw iya-in.Soalnya waktunya mepet banget bo. Cuma 2 minggu. Dengan kerjaan gw yang sekarang, gw gak yakin keburu. Tapi, disisi lain, ini tantangan banget. Fiuuh. *confused*
diterima gak ya?

Friday, May 06, 2005

Love Hurts, So?

"Define Love! It’s a suicide"
Billy Corgan, Smashing Pumpkins.


Sudah hampir setahun gw ngejomblo. Tepatnya sekitar 10 bulan lalu. Tapi mengapa gw belum juga berpacaran lagi? Padahal, wajah gw (menurut gw sendiri) cukup ganteng lho. Huhuhu.

Makin dewasa, gw makin terbuka, dan makin melihat banyak peristiwa. Akhirnya, gw menemukan jawabannya... Bukan, gw masih straight kok. Gw masih suka cewek, huehue.

Gw sebenarnya suka mencintai dan dicintai. Well, mungkin itu naluri setiap manusia bukan? Dan seperti manusia pada umumnya (gw nggak menggunakan kata ”normal” karena definisi kata itu sekarang menjadi rancu), gw juga senang punya pasangan sehingga tidak hidup dengan diri gw sendiri.
Misalnya, ada yang nelpon/SMS, ada yang memperhatikan kalau sakit, ada yang diajak nonton, atau mungkin sekedar makan dan ngobrol.

Tapi toh, kenyataannya nggak semanis itu. Ada harga yang harus dibayar oleh sebuah cinta, atau katakanlah relationship. Dan terus terang, gw gak mampu, dan memang malas untuk membayarnya. Karena itu, perjalanan cinta gw selama 10 bulan terakhir ini bisa dibilang nol atau selalu berada di ground zero.

Mengapa? I don’t know, man. Selain gw masih begitu traumatis dengan kata yang berjudul “break-up”. Juga, saat ini gw masih asyik dengan hidup gw sendiri. Gw merasa sebuah hubungan akan merintangi ambisi2 dan rencana2 gw.

Gw malas berkomitmen. Gw males mencoba, trial and error, mengenai cewek pasangan gw nantinya. Gw males berjuang atas nama cinta. Bukankah cinta itu adalah perjuangan? Bagaimana menjaga dan mempertahankan suatu hubungan yang cenderung fluktuatif.

Gw males disakiti lagi. Huhu. Karena, dari dua hubungan serius yang gw jalani, gw sebagai cowok justru menjadi pihak yang “disakiti”. Pihak yang paling sulit untuk melanjutkan hidup. Lifes goes on, memang tak semudah yang diucapkan. Mungkin karena gw orangnya suka berlarut-larut dalam kesedihan.

Toh, kalau memang gw masih belum mampu mencintai seseorang, kenapa juga dipaksakan?

Awalnya gw pun sempat berfantasi mengenai soulmate. Gw menunggu pertemuan dengan gadis yang tepat, disaat yang tepat pula. Seperti Romeo saat bertemu Juliet di Romeo & Juliet. Tapi, gw sadar kalo itu bukan hal baik yang dilakukan.

Coba pikir, apakah pertemuan John Cusack dan Kate Beckinsale dalam Serendipity terjadi dalam kehidupan sehari-hari? Kalo iya pun, kemungkinannya 1 : 1 juta. Dan, gw nggak mau membuang-buang waktu untuk berharap menjadi 1 dalam 1 juta itu. Karena, bagaimanapun juga hidup akan terus berjalan.

Gw tahu, kesedihan hanyalah sebuah state of mind. Gw tahu nggak baik untuk membiarkan diri gw dalam lautan kesedihan. Hidup gw harus terus mencari, dan mencari. Mencari seseorang yang memang layak untuk diperjuangkan.

Thursday, May 05, 2005

Virgin (Ketika Kubertanya Pada Perawan?)

Waktu film Virgin dirilis, gw males nonton. Dari yang gw lihat, gw dengar, gw baca, cieeeh, film itu gak jelas gitu. Otak gw terpatron untuk menjustifikasi Virgin sebagai film jelek.

Tp, gw makin penasaran ketika si Laudya Chyintia Bella jadi aktris terbaik Festival Film Bandung (FFB 2005). Lebih penasaran lagi pas hadir di launching novelnya, dan ketemu Ardina Rasty. Parcaya pada love at the first sight gak? Huhu, seketika itu juga gw memutuskan klo Rasty menjadi “Babes of the Month” versi Dan. Aaah Rasty, I lope yu mendadak, loe emang gw bang-get deh! Hehehe.

Maka, gw pun memutuskan beli VCD-nya Virgin, dan menonton. Hehe, oke2 kalian pasti protes : Harrreee Geennneee Barrruuu Liaaat Virrgiiiin???? Please decchh!!!!,
Nggak masalah, gw pun akan mengcounternya dengan…Soo Whaatt Gittchhuuu lhhooo???? Huehuehe.

Lanjut.

Selain membunuh rasa penasaran gw, gw juga pengin ngebuktiin apa Virgin ini memang jelek, dan yang paling pentil, ehm, penting adalah ngelihat si Rasty ^o^ , huhu.

Hasilnya? Damn!!! Film ini bagus banget. Bagus dari cerita, dari angle gambar, dari alur, dari warna, dan juga akting ketiga aktornya, si Angie, Bella, dan Rasty.

Yep, gw rasa pantes jug si Bella dapet Aktris Terbaik. Apalagi si Rasty, huhu, gw jadi makin cinta sama dia pas ngelihat aktingnya. Rasty, aku padamu deh. Coba liat prenster gw duong! Kabarnya sih gara-gara foto itu si Lucky Element marah. Soalnya si Rasty jadi digosipin selingkuh dengan cowo ganteng yang katanya berpropesi jadi wartawan gitu. Heuheuhe. Tapi pantes kan? Si cantik ketemu si ganteng. Tul gak?

Gw pun berencana untuk menelpon dia. Wawancara, sekaligus nanyain masalah yang agak pribadi gitchuu. Hohoho, ^o^.
Misalnya dia sehari berapa kali beol? Suka nonton Spongebob gak? Warna CD favorit? Atau kalau ngupil pake jari apa yang paling enak? Wekekeke.

Tapi, rencana itu terpaksa gw tunda, karena ternyata si Ayi sudah menelpon Rasty duluan!!! Huaaaaa, hiks hiks, srooot.. (ekspresi kesedihan). FYI, Ayi ini adalah partner kerja gw yang bercokol di Surabaya. Hiks, akhirnya tertunda deh rencana gw ngewawancara Rasty-ku tercinta.

Loe Ngapain loe?

Ello, Ello, dan Ello.
Tiap hari gw Cuma mikirin Ello seorang. Dari makan, mandi, sampe beol.

Bukan-bukan, gw belum resmi jadi gay kok. So tenang aja gadis2 FBD (Fans Berat Dan), kalian masih aman kok. Hehe.

Gw mikirin pelantun lagu Pergi Nggak Kembali itu karena dapet titah dari “you know who” untuk mewawancarai penyanyi bertubuh jemblung (aslinya iri) itu secara eksklusip.

Dan, thanks god. Kesempatan itu datang juga. Pas pre show VJ Hunt di Centro Dharmawangsa kemaren. Gw berhasil menyelinap ke belakang panggung, dan bertemu dengan cowok yg katanya idaman para gadis jaman sekarang. Heuhue. Jangankan cewek, katanya fans dia juga banyak yang cowok lho ===> bikin gosip gak bener. Huhu.

Eniwei seusai wwcr, gue pun berujar,
Gw : eh Loe’ (hihi, jelek banget ya panggilannya klo ditulis), katanya loe suka sulit dihubungi gitu ya?
Ello : ah, masa sih? Nggak ah, gampang kok. (secara tiba-tiba matanya berkedip ke gw, njis, gw kan jadi gr, lho?)
Gw : Ya udah, minta hp loe dong.
Ello : Telp manajer gue aja ya, dia tau semua tentang gue.
Gw : Ok deh, berapa?
Ello : 0815XXXXX.
Gw : sip2. Thanks.
Ello : Oke. (tiba2 lagi tangannya memegang bahu gw, anjrot, apaan nih, pake grepe2 segala, gw kan jadi horny. Lho? Lho?)

Huhu. Ya gak lah. Kalo Lyrna Virna yang megang, barulah gw horny banget. Well, akhirnya gw berhasil ngewwcr Ello, dan karir gw terslamatkan untuk sementara waktu. Fiuuuhh.

Eniwei, kemaren itu baru pertama kalinya gw ke Centro. Tempatnya bagus. Gak gede2 amat sih. Tapi, kayaknya tempat itu jadi tempat kumpulnya AGJ (Anak Gaul Jakarte) sekarang. Hehehe.

Serius, kayak di nagri aja. Saking penuhnya tuh tempat, mo masuk aja sampe ngantri lho. Nunggu yang di dalem keluar dulu. Parah kan?
Tapi, soal cewenya jangan tanya deh. Cuakep2 bang-get. Eh iya lho, ce-ce Jakarta tuh klo udah cakep, cakepnya gak ketulungan. Juauh bang-get deh sama Surabaya. Gak bisa dibandingin. Sumpah.

Disini rata2 ce-nya lebih modis dan lebih tajir. Dan, mereka lebih bebas berdandan gitu. Makannya, gw paling suka klo diajak liputan malem, ke pub pula. Pemandangannya begitu indaah. Hehe. Gw bang-get lah.

Tapi, ga Cuma cewe2 Jakarta aja yang cakep2 dan modis2. Ehm, dengan penuh keberatan hati gw terpaksa mengakui cowo2 juga. Hiks.

Ambil contoh gw. Klo di Surabaya, yaaa… tampang gw sebagai cowo masuk ke kategori standar keatas dikitlah (sok pede). Ya minimal, cewe2 masih ngelirik (emang ada gitu?). Kalo disini, hiks, boro2 ngelirik wong ngeliat aja ogah. Huhu.

Tapi, gw jadi suka sebel sama co2 Jakarta. Abis, klo ngalahin gak tanggung2, semuanya. Sekarang loe bayangin aja, tampang kalah ganteng. Dandanan, kalah modis. Kulit, kalah putih. Tinggi badan, ehm, jangan tanya deh. Yang bikin iri lagi, rata2 perutnya pada rata2 semua gitu. Huh bete. Oh ya, yang terakhir dan yang paling jelas kalah, kalah tajir! Huakakakaka.

Lalu apa keunggulan gw, ehm let me see, idung gw kali ya yang mancung. Kalo ini berani diadu deh. ^o^ Hehehe ====> narsis.

Oya, waktu masuk gw sempat dapet Whiskey Cola. Tapi Cuma segelas, single lagi. Yee….segitu mah sama aja minum teh botol.

Btw, ngomongin soal grinsen, gw jadi inget Adrie Subono, si promotor itu. Lho, emang ada hubungannya?
Ya nggak ada! Wakakaka, iseng aja nulis gitu. Enggak sih, gw sebel aja sama Adrie. Waktu abis jumpers konser Ja Rule, beberapa wartawan pada nanyain ke Adrie, mau buat konser apa setelah ini?

Mereka pada nebak gitu, ada yang Alicia Keys, Missy Elliot, etc-etc. Si Adrie bilang, “pokoknya alirannya hampir sama dengan Simple Plan!”.

Apa ya? Satu2nya band yg alirannya sama dan pernah konser di Asia, ya si Good Charlotte. Kapan hari mereka kan tampil di MTV Asia Aid Bangkok, Thailand. Maka, dengan pedenya gw pun berteriak histeris,
“Good Charlotte! Good Charlotte! Good Charlotte!!!,”

Eh, si Adrie cuma ngeloyor pergi, sambil bilang, “ah bukan2 kok!”. Eeeehhh, taunya gak lama gw dapet fax dari Java yang isinya mau ngundang Good Charlotte pada 16 Juni nanti. Huuuu… dasar!

Wednesday, May 04, 2005

Tralala Trilili....(Males Mikir Judul)

*singing mode*
“Hai teman-teman, jagalah kesehatan, jangan lupa gosok gigi, dengan komodo!”

heuheue. Ehm.

Hello folks, how’re you doin’? hehe. Kali ini gw gak akan curhat masalah kerjaan. Bosen gw. Udah bosen ngeluh. Toh, gw gak juga gak berusaha ngelakuin apa-apa buat ngerubahnya. So, sesulit apapun, yah dinikmati aja. Enjoy aja! Hehe.

Btw, sekedar menyebar sedikit optimisme nih. Kita kan selalu mengeluh tuh dengan diktatorisme “you know who”, tul gak? Nah, gw berusaha mencari susu, ehm, sisi positipnya. Klo orang batak bilang, look at the bright side.

Dengan bekerja dibawah tekanan, otomatis kita dituntun untuk menulis sebaik-baiknya. Perasaan takut, dan tekanan tuh terkadang bisa memunculkan kekuatan dan kemauan superbesar. Terutama dalam hal menulis/tulisan.

Klo gw banding2in nih (ini sepenuhnya subyektifitas gw lho), kemampuan menulis anak2 det (termasuk gw yang alumnus det) itu udah luar biasa lho. Gak kalah sama wartawan di Jakarta. Malah, sebagian besar jauh lebih unggul.

Iya lho beneran. Klo gw lihat, wartawan2 sini rata-rata juga standar2 aja kok. Gak istimewa2 banget tulisannya. Termasuk media2 besar juga, koran ataupun majalah. Kalau misalnya anak2 det disuruh menggantikan mereka, gw yakin 100 persen semuanya mampu. Serius.

The point is, jangan pernah berkecil hati. Kalian mungkin terlihat “biasa” di Sby. Tapi di Jakarta, bakat & kemampuan yang kalian miliki sekarang termasuk istimewa dan besar banget lho. Anak2 det udah pada jago nulis. Gw superyakin, klo mereka pindah ke media lain, mereka bakal survive. Bahkan bisa lebih dari wartawan2 di Jakarta.

Hehe.

Boyz II Men-crett!!

Gw kemaren ngeliput Boyz II Men di Istora Senayan. Karena Raka abis nonton selalu balik duluan, akhirnya kita pake motor sendiri2. Sampe sana, mobil2 udah berjejer penuh di parkiran Senayan. Di depan venue penonton sudah mulai begerombol, berbaur sama calo.

Anjrot. Semuanya cakep2. Yang dateng kebanyakan pasangan2 gitu. Ada beberapa artis juga. Kita pun langsung masup lewat pintu 9.

Bujuug! Baru kali ini gw masup ke Istora. Biasanya sih gw nonton di Tennis Indoor atau JHCC. Ternyata Istora tuh GUEEDHUEE buanget. Hampir 2 kalinya Tennis kali. Dan gedung berkapasitas 10 rebu orang itu hampir full! Gile, Lunar baru 2 kali bikin show, tapi sukses semua. Hebat.

Glenn Fredly baru saja selesai nyanyi. Trus, dia berduet sama Ello. Trus Ello nyanyi sendiri bawain lagu hitsnya, Pergi Gak Kembali. Hehe. Dua2nya main bagus. Penonton cewe pada teriak2. “danaangg…danaaang… I lope youuu!!! Hehe, gak mungkin ya.

Setelah itu disetel lagu2 dugem paling gaul n aptodet.
10 menit..penonton joget2.
20 menit…penonton diem
30 menit…mulai gak sabar
45 menit…kompak teriak huuuu….plus ada yg lempar2an di depan panggung.
1 jam…mulai terdengar teriakan2 bernada provokatif.

“Aduuuhh, nggak propesional banggeett sihhhh!!”
“Woii…jam brapa mainnya! Besok kudu kerja nihh!!”
“Tracy belom bayar boyz II Mennya!!!”

Dengan semangatnya, gw pun gak mau kalah dan berteriak :
“Kembaliikann uaaang kaamiiii!!!!!”.

huhu. Maunya, padahal masuknya aja gratis. Yang gokil lagi, malah ada yang teriak kompak :
“Delon!...Delon!...Delon!...Delon!!!”
wakakaka. Apa maksudnya coba? eh, yg lain juga teriak gak kalah gak nyambungnya :
“Hapuskaan KKN!!!”

wakakaka. Trus, teriakan2 kompak gak nyampung pun berlanjut.
Mulai dari “Joy! Joy! Joy!”, “Inul! Inul! Inul!”, sampai “Ten to Five! Ten to Five! Ten to Five!”

Huhu. Gokil2 nih penontonnya.

Akhirnya, Boyz II Men pun muncul dengan joget anehnya. Badannya udah gembrot2 gitu, tapi sok lincah. Loncat2 kesana kemari. Sampai ada cewe dideket gw nyletuk, “aduh, jogetnya ituloh, gak kuat!”, huhu.

Sepanjang konser gw sibuk dengan notes, pulpen, dan hape buat lampu karena suasananya yang gelap. Gw berusaha mencatet, dan nyocok2in lagu2nya sama rilis yg gw dapat pas presskon. Abis, gak dapet songlistnya bo.

“eh judulnya apa nih?”, “eh liat rilisnya dong!”, “eh pegangin hp gw dong!”

gitu trus spanjang konser. Ya maklum lah, gw kan pegawai yang baik. Hehe. Tapi konsernya emang romantis abis. Pool! Apalagi klo bawa cewe. Wah, top deh. Gak rugi. Tapi karena gw jomblo jadinya IRI tanda tak mampu. Huhu.


Sebelum lagu pemuncak End of The Road, gw dah cabs. Langsung menuju kantor, sambil membayangkan apa aja yg akan gw tulis. Oks banget deh.

Gw sampe jam 10.30 malem. Kantor masih rame. Tumben nih blum pada pulang. Raka lg ngobrol ma Pak Aw plus Roq. Ssk, Dja, masih ngetik. Lainnya cuma ngobrol, karena tulisan mereka dah pada kelar. Dst-dst.
Begitu duduk, gw langsung menuju computer dan ngetik.

*Loading…*
ketikketikketikketik…
*Thingking….*
ketikketikketikketik…

Gak sampe 5 menit, naskahnya udah mo jadi. 1 halaman. Ehm, tinggal paragraf penutupnya ajah. Tiba-tiba, gw mendapat instruksi yang menyayat hati dari Agm.

Agm : Nang, udah belom?
Gw : Iya mas, tinggal dikit lagi nih..
Agm : Dikit aja Nang, gak usah banyak2.
Gw : Oke-oke. Nanggung nih.
Agm : Nang, dikit aja, Cuma dibuat caption kok…
Gw :…..(berhenti ngetik)
Gw : $*@)*$%@#$%#@ (dalam hati tentunya)
Yang ada dikantor : hauhuahahua. (kompak tertawa diatas penderitaan orang lain)
Raka : aduh kasian, udah panjang2 nulisnya..
Pak Aw : Gpp Nang, yang penting dipake.
Roq : wuakakakaka (tertawa bahagia)

Sial banget. Tau gitu, kenapa gak nelp gw aja. Kan gw bisa nyante dan bisa hunting artis, $@*#@(*((***@). Dan, ngomongnya kok ya pas naskahnya udah selese!!!!


Baidewei, kemaren2 kepala gw pusing banget. Gw pun mengambil kesimpulan karena gw kecapekan, butuh refresing. Ternyata, pusing gw makin menjadi2. Terutama pas nonton Boyz II Men. Hiks. Sial, jadinya gak konsen gitu.

Selidik punya selidik, eee ternyata gw masup angin atau bahasa inggrisnya WIND IN. Begitu diminumin prokol, lansung ilang, wus wus wus.

Kenapa gw bisa WIND IN? ternyata karena waktu tidur kipas anginnya gw adepin ke muka. Abisnya beberapa hari ini Jakarta puanas buanget. Nah, pas gw leyeh2, sering2 ketiduran dengan kipas yg menghadap pas ke muka. Maklum kipas gw gak ada timer-nya.


Oh ya. Ini yang ditulis dikoran :

Boyz II Men Hipnotis Penonton

Sempat molor sekitar 1 jam, Boyz II Men berhasil menghipnotis ribuan penggemarnya di Istora Senayan tadi malam. Grup asal Philadelphia, AS, itu mampu menghanyutkan penonton dengan lantunan lagu-lagu romantis.
Penampilan Wanya Morris, Shawn Stockman, dan Nathan Morris benar-benar menghibur sekitar 10 ribuan penonton yang kebanyakan datang dengan pasangannya. Kelompok musik asal Amerika itu berturut membawakan lagu-lagu super romantis seperti On Bended Knee, You Make Me Feel Brand New, serta Water Runs Dry.

ini tulisan gw :

Konser Boyz II Men
Hiptonis Lewat Lagu Romantis

Kendati sempat molor sekitar 1 jam, namun Boyz II Men benar-benar menghipnotis ribuan penggemarnya di Istora Senayan, Selasa malam lalu. Grup asal Philadelphia, AS, itu mampu menghanyutkan penonton dengan lantunan vokal yang sangat cantik dan sempurna.
Show yang bertajuk Boyz II Men Live in Concert dimulai pada pukul 08.10 WIB. Diawali dengan opening act dari penyanyi pendatang baru Marcello alias Ello dan Glenn Fredly. Penampilan keduanya cukup membuat histeris sekitar 10 ribuan penonton yang memadati Istora. Terutama ketika Ello menyanyikan hitsnya, Pergi Untuk Kembali.
Setelah itu, show sempat tertunda sekitar satu jam lebih. Para penonton yang kebanyakan berpasangan itu kian tak sabar, dan meneriakkan ”huuuu!!”. Untungnya, sekitar 09.35 Wanya Morris, Shawn Stockman, dan Nathan Morris muncul dari balik panggung.
Berturut-turut mengalirlah lagu-lagu super romantis seperti On Bended Knee, You Make Me Feel Brand New, serta Water Runs Dry. ”Apa kabar Jakarta!,” sapa Shawn ramah. ”Terima kasih telah hadir disini. Pokoknya malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan bagi kalian!,” pekiknya.
Wanya, Shawn, dan Nathan kompak mengenakan ”seragam” yang sama. Yaitu jaket kulit warna hitam, dipadu dengan kaus putih. Untuk bawahannya, mereka mengenakan celana baggie hitam serta sepatu kets putih. Tak lupa topi hitam sebagai pemanis.
Kendati rata-rata personelnya sudah berumur, namun atraksi mereka dipanggung cukup atraktif. Dalam beberapa bait lagu yang nge-beat, ketiganya tak ragu untuk berjoged dengan semangat. Mereka juga tak malu menggoyang-goyangkan badan mereka yang cukup gemuk.
Performa vokal ketiganya juga patut diacungi jempol. Bait-bait lagu dengan nada-nada tinggi dinyanyikan dengan prima. Tak jarang mereka juga berimprovisasi dalam menyanyi, sehingga membuat penonton makin histeris.
Tak hanya lagu mereka saja yang romantis. Penampilan panggung Boyz II Men juga cukup manis. Ketika menyanyikan I’ll Make Love To You, ketiganya tampil membawa satu buket mawar. Satu demi satu tangkainya mereka lemparkan ke penonton.
Sementara pada A Song For Mama, mereka meminta lampu gedung dimatikan. Kemudian menyuruh penonton untuk menyalakan ponsel, dan melambaikannya keatas. Tak ayal, suasana gedung pun jadi makin dramatis.
Mereka membawakan sekitar 12 lagu hits. Konsernya sendiri ditutup sekitar pukul 10.40 dengan lagu End of The Road.

Sunday, May 01, 2005

Starcrossed

Entah kenapa, gw sekarang lagi seneng banget denger lagu ini.

Ash
Starcrossed
Album: Meltdown

Behold this night, still and clear
You look here just like an angel sleeping
I wish I could ease your fears
I would catch the diamond tears you're weeping
In your eyes I would hide
By your side I could defy
The forces tearing us apart
But reality, as it seems
Looking back, is that our dream
Was fated from the start

Girl we're star-crossed and can't escape
We're condemned and can only wait
At this time now it's far too late
To save us from our fate

I'll remain in your hold
Body, mind, heart and soul
As long as I breathe
Though consequence takes its toll
All is out of our control
That's how it will be
So close your eyes my young bride
Listen to me one last time
There's something I have to say
When your faith turns to despair
Always will my love be there
And never fade away

Girl we're star-crossed and can't escape
We're condemned and can only wait
At this time now it's far too late
To save us from our fate
You can't save us
You can't save us

Girl we're star-crossed and can't escape
We're condemned and can only wait
At this time now it's far too late
The poison's in our veins
It's true

You know that I'd die for you
You know that I'd die for you
You know that I'd die for you
Forever true
I'll see you through