Tuesday, November 29, 2005

Single Shopper



No alcohols for today? WTF?



Awal bulan adalah waktu yang terindah. Tentu karena kita mendapatkan paycheck a.k.a jerih payah selama empat minggu berturut-turut. Kemarin sengaja gw dateng lebih pagi ke kantor dan menyelesaikan kerjaan secepat mungkin.

Ya setelah sebulan penuh dikejar-kejar deadline, tibalah saatnya untuk memanjakan diri. Caranya? Right on, belanja! Mengisi kulkas gw yang hampir 10 hari ini kosong. Jam 3 sore naskah sudah disetor. Dan sebelum meluncur ke Carrefour Permata Hijau, terlebih dulu gw mampir ke Pasar Festival, Kuningan.

Disitu ada toko yang menjual majalah impor “lungsuran” dari Kinokuniya dengan harga jauh lebih murah. Bisa separuh, bahkan seperempat harga aslinya. Ya tentu bukan majalah gress. Tapi cukup update kok. Misal sekarang bulan November, edisi Oktober biasanya sudah tersedia.

Ada berbagai kategori. Mulai dari home, desain, art, musik, game, hingga fashion. Dari Rolling Stone, The Source, Premiere, Blender, sampai People ada. Sayangnya gw nggak menemukan dua majalah yang gw cari, Popular Mechanics dan Mens Noh No. Akhirnya pilihan jatuh ke Time, GQ, Empire, Soap, dan Q. Total gw “cuma” merogoh $10.

Secara gw yang masih bujangan dan single (shit!), otomatis duit gaji hanya untuk kepentingan gw sendiri. Ya ini mungkin salah satu (atau satu-satunya?) keuntungan menjadi single. Well eniwei, semua daftar belanjaan sudah ditulis rapi di notes kecil. Ya, belakangan ini gw mencoba mensistemisasi waktu gw sebaik mungkin dengan cara mencatatnya di sebuah note. Jam 9 ngapain, jam 11 ngapain. Supaya lebih efektif saja.

Gw sengaja memilih barang-barang yang memang nggak ada di Indo atau Alfamart. Misalnya Nescafe sachet, La Fonte, jus, strawberry, sayur, dst. Secara gw pulang naik motor, jadinya nggak bisa bawa barang terlalu banyak.

Belanja sendirian itu punya sensasi menakjubkan. Well, its kinda hard to explain. Its like you can control u’r self, u know. Merasa jadi orang gitu. Hidup sendiri, masak sendiri, blanja sendiri, bayar sendiri. I’m 23, dan cukup bangga bisa merasakannya diumur segitu. Hahaha. Norak ga sih.

Ya tapi blanja sendiri tak selamanya juga menyenangkan. Tadi gw sempat teringat lagi waktu pacaran dulu. You know, kita belanja bareng malem-malem di supermarket 24 jam. Trus kerumahnya. And gw masakin dia sesuatu, terus dimakan sama-sama. Meski masakan gw rasanya ga karuan, tapi karena masaknya dengan penuh perasaan jadinya tetep aja kerasa enak. Hahaha. Sometimes, rasanya pengin kembali ke masa-masa itu. *sigh.

Oke, cukup mengasihani diri sendiri. Eniwei, rencana belanja selektif tinggalah rencana. Gw kalap, dan membeli barang-barang yang ga penting. Gila aja, setelah ditotal jumlahnya nyaris $25. Itu belum seberapa. Yang bikin pusing ketika harus ngebawa tuh belanjaan pulang. Bayangin, ada 6 plastik gede. Buset dah. Untungnya, dengan sedikit ketrampilan tuh plastik gw tekuk2 jadi dua bungkus.


ps : as for 40 years old virgin, bah, bad movie, bad script, bad sex joke. very not recommended.