Enihoo, ada penghuni baru di kos gw. Bukan, bukan cewek cakep. Tapi kucing. Kucing? Yep, gw sendiri nggak tau gimana tuh kucing nyasar ke kos. Yang jelas, dia menemukan tempat tidur supernyaman dan hangat. Yakni di sebuah helem standar yang nggak dipakai. Huhuhu.
Awalnya, gw beri nama kucing itu David (ini sempat diprotes Estu, karena merasa namanya kalah keren). Setelah beberapa hari gw baru ngeh, Heiii…how do I know it’s a she or he? So I ask my friend, Susi, whom a cat-a-holic. She came out with a simple answer. “Just look at the balls. If it has one, it’s he. And if not, so it’s a she”.
Iya-ya. Bener juga. Jadi tadi pagi gw pun melihat titit si kucing. Eit, jangan anggap gw asusila ya. Ini untuk kepentingan bersama, *halah. Hasilnya? It has no balls! Kesimpulannya, kucing itu cewek! Awalnya gw ingin menamainya Julie, cieh, mentang-mentang barusan wawancara adiknya Cathy Sharon. Tapi, si Estu memilih nama Davina. Yah, Davina is good.
So, Davina ini lucu banget. Sama seperti kucing lainnya, dia punya dua hasrat utama : tidur dan makan. Dia bisa langsung bangun dari tidur, kalo mencium ada orang masak ato bawa makanan (hmm..ini gw banget). Dan kalau dia laper, dia berusaha menarik perhatian gw dengan menggosok-gosokan kepala dan punggungnya ke kaki gw, dan mengeong-ngeong. Sumpah, ini lucu banget.
Kalo lagi nggak ada kerjaan, doi lebih suka masuk ke helem buat tidur. Doi juga suka banget kalo kepalanya di elus-elus. She will make sound like, “rrrrr….rrrrrrr”. hihi. Dan, dia ini paling suka buat kejutan.
Kayak tadi pagi, gw cari-cari di tempat tidurnya nggak ada. Pas gw masak mie, eh, tiba-tiba kaki gw geli2. Gw langsung freak out. Karena gw pikir ada ulet bulu raksasa di kaki gw. Ternyata, si puss. Huehueue. So, akhirnya kita makan mie bersama. Nyam-nyam.
Ini gayanya dia habis makan mie :
No comments:
Post a Comment